Jumat, 05 Juli 2013

Andai Saja Waktu Dapat Ku Putar Kembali

Posted by Unknown on 20.16


Masa liburan telah habis, esok hari pagi-pagi sekali Risyu setsukimi anak perempuan berkewarganegaraan Jepang yang pindah ke Indonesia sejak 3 tahun lalu ini akan mulai menduduki bangku kuliahaan yang jelas beda sekali dengan bangku SMA yang dulu pernah disinggahi oleh gadis mungil yang lucu ini.
Risyu adalah anak bungsu dari 2 bersaudara, papa Risyu adalah seorang businessman yang lahir di Jepang.
Sejak 3 tahun lalu ketika mama Risyu meninggal papa Risyu memutuskan agar keluarga kecilnya ini ber-imigrasi ke Jakarta tempat kelahiran sang istri dan mulai menetap di Jakarta.

Sore hari di kamar terdengar perbincangan Risyu setsukimi dengan temannya Reeya.
“Reey, bagaimana ini besok? Aku takut di ospek!” Adu Risyu kepada Reeya.
“Aduh Risyu tenang aja, kak Cheline kan mentor kamu nanti sayang. Kak Cheline kan kakak aku pasti deh dia gak mungkin kejam-kejam gitu sama kamu, kan kamu teman aku” Jelas Reeya
“Iya aku ngerti tapi tetap aja deg-degan gitu” Jawab Risyu.
“Makanya kamu tenang dong, jangan deg-degan gitu” Kata Reeya.
“Ano” (hmm)
“Mulai deh Jepangnya kebawa-bawa” Sindir Reeya.
“Maaf deh, haha. Namanya kebiasaan menggunakan Bahasa Jepang. Iya deh, iya aku tenang deh” Jawab Risyu.
“Hahaha iya aku gak marah kok, eh udah dulu ya aku dipanggil mami aku. Bye ladies” Akhir kata dari Reeya.
“Yah, yah dimatiin telephonenya” Kata Risyu sambil menutup telephone.
Lalu Risyu pergi mengemas-ngemas barang yang diperlukan untuk esok hari.
Dan pergi tidur ~

Pagi hari
“Non Risyu bangun sudah pagi, Non kan harus berangkat ospek” Sapaan pagi dari Bibi Inah.
“Iya Bi, aku udah bangun kok malah udah mandi” Jawab Risyu.
“Tumben si Non udah beres. Sekarang Non ditunggu Tuan dimeja makan ya Non!” Seru Bibi.
“Iya Bi, makasih ya” Balas Risyu.
Ketika telah selesai makan dan sampai di kampus ~

“Hai, nama kamu siapa?” Tanya seorang laki-laki misterius yang sama-sama diospek.
“Nama aku Risyu” Jawab Risyu singkat
“Aku pikir kamu itu orang luar negeri ternyata orang Indonesia juga ya” Cetus cowo yang berpakaian rapi dan manis ini.
“Aku asli Jepang cuma aku sudah lama di Indonesia makanya lafal berbahasa Indonesia” Sahut Risyu sambil menggaruk-garuk kepala yang sebenarnya Ia sendiripun tidak merasa gatal.
“Oh, maaf ya. Aku salah nebak” Jelas cowo ini sambil tersipu malu.
“Oh iya, nama ku Randy orang Indonesia asli” Sambung Randy sambil mengajukan tangannya.
“Iya salam kenal” Balas Risyu sambil menunduk dan tidak menjawab tangan Randy (Di Jepang masyarakatnya ketika menyapa dan berterima kasih serta ingin mengakhiri pembicaraan akan menunduk sebagai tanda menghormati).

Ospekpun dimulai dan pada awalnya Risyu merasa sangat deg-degan karna ini hari pertamanya menginjak bangku kuliahaan.
Tapi diakhir ospeknya ini Risyu merasa sangat tenang dan sangat gembira karena ada seorang cowo yang lucu yang selalu menemaninya yaitu Randy.
Saat itu juga Risyu dan Randy saling menyukai, dari awal perkenalan yang singkat yang membuat mereka saling jatuh hati.
Tapi ternyata tak disangka ada seorang cewe yang iri hati karena dia merasa derajatnya jauh dibawah Risyu dan cewe itupun ternyata juga menyukai Randy tanpa sepengetahuan Risyu.
Ketika si cewe iri hati ini, Jelsyn mengetahui kalau Randy dan Risyu ini dekat Yeslynpun berniat untuk membuat Risyupun benci dengan Randy.
“Ran, temenin aku yuk ke kantin perut aku sakit banget gak kuat kalau jalan sendiri, kayanya maag aku kambuh lagi” Melas Jeslyn.
“Emang gak ada temen lain ya? Aku sudah ada janji soalnya” Tanya Randy.
“Gak ada, aku gak ada temen” Jawab Jeslyn sambil memasang wajah memelas.
“Aduh, duh sakit nih Ran. Masa kamu tega biarin aku sendirian?” Sambung Jeslyn sambil tersenyum licik.
“Yauda deh” Jawab Randy, iba.
Sesampainya di kantin tak sengaja Risyu yang sedang mencari Randy melihat Randy dan Jeslyn berduaan.
Sontak seketika itu juga Risyupun pergi dari tempat itu. Dan dari kejadian itu pula Risyu tidak mau lagi bertemu bahkan menjawab serta membalas telephone atau pesan singkat dari Randy.
Selang beberapa bulan, Randypun sadar kedekatan Randy dengan Jeslyn yang hanya sebatas teman itulah yang membuat cewe mungil ini tak mau berhubungan dengannya lagi.
Akhirnya Randypun mempunyai ide agar Risyu tidak marah lagi dengannya.
“Risyu, maaf ya kalau aku ada salah. Aku punya permintaan terakhir terserah deh kamu mau marah juga gak apa-apa asal kamu bisa kabulkan permintaan aku ini ya, aku cuma mau kamu datang ke halte dekat kampus aja nanti malam, tepat pukul 7 malam. Makasih ya sebelumnya” Pesan singkat dari Randy.
Dalam hati Risyu mengomel, “Apa-apaan ini, tiba-tiba gini ngajak ketemu” “Tapi yasudah aku datang aja deh” Sambung Risyu

Malampun tiba ~
Risyupun datang tepat waktu, tepat arah jarum jam menunjukkan pukul 19:00 WIB. Tapi tidak ada langkah kaki seorangpun yang terdengar. Lalu, waktu menunjukkan pukul 20:00 WIB, Randy yang ditunggupun tetap tak kunjung datang hanya ada mahasiswa lain yang lewat. Dan Risyupun tetap setia menunggu kedatangan Randy.
Sekarang waktu telah menunjukkan pukul 21:00, air mata Risyupun mulai menetes. Dan Ia merasa dipermainkan oleh Randy.
“Ah, Randy sengaja ngerjain aku. Randy jahat” Omel Risyu
“Loh kok aku jahat?” Suara seseorang bernada terengah-engah
Namun hanya tangis Risyu yang sekarang ini terdengar.
“Kamu nangis? Maafin aku ya. Ini aku punya kotak hadiah yang akan memberikan senyuman di wajah kamu, oh iya ini sama bunga untuk kamu juga” Jelas Randy sambil tersenyum manis. “Kemarin-kemarin ini aku bukan sibuk atau ada hubungan yang special dengan Jeslyn tapi aku hanya kasihan dengan dia karena akhir-akhir ini maag….” Sambung Randy yang terhenti karena hadiah pemberiannya di buang dipinggir jalan oleh Risyu.
“Aku gak butuh ini, kamu gak usah bohong atau ngelak lagi. Aku gak suka cowo pembohong. Jauhin aku sekarang juga!” Tegas Risyu bernada marah.
Namun Randy hanya terdiam dan tersenyum. Lalu Randypun bergegas mengambil hadiah yang di buang oleh Gadis mungil nan lucu ini.
Ketika Randy sudah menggengam kotak dan bunga itu, Randy tetap berada ditenggah jalan sambil membersihkan kotak dan bunga yang kotor itu karena terjatuh di aspal jalan.
Tanpa Randy sadari ada sebuah mobil yang melaju dengan kencang, sang supir mobil itupun tak dapat mengerem kendaraan yang Ia bawa karna laju mobil tersebut sudah terlanjur kencang dan jarak Randy dengan mobilpun sudah dekat.
Tabrakan itupun rak terhelatkan lagi. Risyu yang melihat kejadian itupun sontak menangis dan menghampiri Randy.
“Randy, maafin aku. Randy sadar, aku mohon sadar. Untuk aku, kali ini saja . Aku mohon Randy, aku mohon. Jika memang kamu mencintai aku bukalah matamu untukku!” Ujar Risyu sambil menangis
“I..ii iya, aku sadar kok. Ma maafin aku ya, aku ga..gak ada hubungan aa.a..apa-apa sama Jeslyn” Jelas Randy sambil tetap mempertahankan bunga dan kotak yang ada di genggamannya dan tetap tersenyum. “I.. ini disimpan ya, a..ku sayang kamu Risyu” Sambung Randy sebagai ucapan terakhir darinya. Lalu Randy menutup matanya untuk selamanya.
“Ran, Ran, Randy. Aku mohon jangan tinggalkan aku. Aku mohon Randyyyyyyyyy! Tolong… Tolong Bantu saya bawa teman saya ke Rumah Sakit terdekat” Ucap Risyu sambil melihat sekelilingnya.
Si penabrak Randy itupun sudah tak kelihatan lagi sekarang
“Ayoo dik, saya bantu” Ucap seorang pria baik hati yang menolong Randy.

Sesampainya di Rumah Sakit ~
“Siapa keluarga dari pasien tabrakan ini?” Tanya seorang dokter yang menangani Randy.
“Saya, saya kerabatnya. Bagaimana keadaannya dok? Pasti baik-baik sajakan?” Tanya Risyu gelisah.
“Maaf, sebaiknya Anda harus tetap tenang dan sabar. Dia telah berpulang. Tepatnya dari perjalanan menuju Rumah Sakit ini nyawanya sudah tiada lagi.” Jawab dokter tersedih.
“Gak mungkin dok, gak mungkin. Kita baru saja berbincang-bincang lagi! Tidak mungkin secepat ini dok.” Seru Risyu sambil melepas tangisan yang tak segan-segan Ia tunjukan di depan halayat umum.
“Maaf, ini adalah jalan Tuhan, saya hanya manusia biasa. Saya tidak bisa banyak membantu” Ujar dokter.
“Aku” Balas Risyu lalu Ia jatuh seketika dari tempat Ia berpijak.
Risyupun pingsan dan tak sadarkan diri selama setengah jam, setelah Risyu sadar telah banyak teman Risyu dan Randy yang mengelilinginya. Namun ada satu orang teman Randy yang datang menghamipi Risyu dan berkata,
“Kamu beruntung bisa mengenal Randy” Ujar teman Randy sambil memegang bahu Risyu.

Ketika pemakaman tiba ~
“Hai, aku Welsen, sahabat Randy” Sapa Welsen tersenyum.
“Kamu yang waktu di Rumah Sakit itu ya?” Tanya Risyu.
“Iya, bagaimana keadaanmu sekarang?”
“Baik, aku Risyu. Senang bertemu denganmu” Kata Risyu sambil menundukan kepalanya.
“Senang bertemu dengan mu juga, kamu tahu? Sebelum Randy pergi, Randy menceritakan banyak hal tentang mu kepada ku. Jujur, kamu adalah perempuan pertama yang disukai Randy. Sejak kecil Randy tidak pernah menyukai perempuan manapun selain kamu. Oh iya ini kotak dan bunga dari Randy maaf sudah layu bunganya soalnya sudah dari semalam” Ucap Welsen sambil memberikan kotak dan bunga.
“Terima kasih, masih ada bercak darah Randy disini” Sambil mulai menitihkan air mata dan mulai membuka isi kotak.
“Coba kamu tekan boneka itu” Pinta Welsen.
“AKU MENCINTAI MU RISYU, MAAF JIKA AKU SEMPAT DAN BAHKAN MEMBUAT MU BERSEDIH DAN MENETESKAN AIR MATA KARENA KEBODOHAN KU INI. AKU MOHON MAAFKANLAH AKU YANG BODOH INI! DAN AKU SUNGGUH-SUNGGUH MENYAYANGI MU DAN TAK INGIN KAU TERLUKA. I LOVE YOU RISYUSETSUKIMI” Bunyi rekaman yang terselip di dalam boneka Teddy Bear kesukaan Risyu.

“Tahukan kamu? Randy begitu menyayangi mu. Dan Randy juga tidak ada hubungan apa-apa dengan Jeslyn selain sebatas teman” Ucap Welsen.
“Bagaimana kamu tahu?” Tanya Risyu sambil tersedu-sedu.
“Dia menceritakannya kepada ku. Tahu jugakah kamu kenapa ketika Randy tertabrak Randy tetap mempertahankan kotak dan bunga itu?” Tanya Welsen kepada Risyu.
Risyupun hanya terdiam
“Sebelum kejadian ini, Randypun telah mendapatkan mimpi yang sama dengan kejadian ini. Dari kecil setiap mimpi Randy selalu berubah jadi kenyataan. Randypun juga berpesan agar aku menjelaskan ini semua kepadamu, ketika Randy tertabrak Randy tidak ingin melepaskan genggamannya dari kotak itu karena Ia tidak ingin boneka yang berisi rekamannya itu pecah dan hancur. Randy ingin agar kamu dapat mendengarkan rekaman yang sekarang ini menjadi kenang-kenangan darinya” Seru Welsen.
Sekarang hanya tangis Risyu yang terdengar
“Tugas ku sudah selesai” Ujar Welsen sambil mencoba pergi dari Risyu

Risyupun sangat teramat menyesal sekarang, Risyu sadar bahwa ada seorang pria yang menyayanginya dengan setulus hati. Namun kini telah percuma karena semuanya telah sia-sia, Randypun juga telah tiada sekarang.
So, selama pasangan mu masih ada jagalah dan sayangilah dia sebaik-baiknya.
Jangan sampai kamu menyesal ketika pasangan mu sudah tiada.
Dan jangan biarkan pasangan mu tersakiti. Baik laki-laki yang memiliki perempuan yang kamu cintai, walaupun dia bad untuk mu tapi kamu harus sadar bahwa hanyalah dia yang membuat kamu bisa bertahan setegar ini

--- The End ---
<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">
<br /></div>

Semua Tinggal Kenangan

Posted by Unknown on 20.11


Aku tidak pernah menginginkan semuanya terjadi seperti ini. Walau terkadang kau buatku menangis dan jengkel. Ternyata yang terjadi hanya kepalsuan yang kau berikan padaku. Dan sekarang kau tinggalkan aku, dan meninggalkan sejuta luka dan perih yang sangat mendalam di hatiku. Tapi, apalah dayaku. Semuanya sudah ditakdirkan oleh Sang Maha Pencipta.

Kisah ini berawal saat aku duduk di kelas IX SMP. Mungkin masih dini aku mengenal cinta. Tapi, inilah kenyataannya. Awalnya aku kenal dia saat aku berada di rumah temanku. Pada waktu itu, aku dan dia hanya berteman. Tapi, seiring berjalannya waktu, hubungan kami pun semakin akrab. Jujur saja, aku ingin mengenalnya lebih jauh lagi.

Sudah 1 bulan hari-hari kulewati bersama Amat. Namun sepertinya aku mulai ada rasa padanya.
“entah rasa pedas, asin, pahit, atau manis. Tapi, apapun yang aku lakukan, aku selalu mengingatnya. Oh Tuhan, apakah ini yang dinamakan CINTA?” gumamku. Sepertinya aku mulai menyukai Amat, dan aku pun mulai menyayanginya. Tapi, apakah Amat bisa mengerti perasaanku padanya? Ingin rasanya aku mengungkapkan rasa ini. Namun, aku malu karena aku gengsi. Yang bisa kulakukan hanyalah mengunggu dan selalu berdo’a. siapa tahu, suatu saat nanti, Amat juga memiliki perasaan sama seperti yang aku rasakan.

Malam hari, ketika aku sedang duduk santai di kamar sambil memikirkannya, tiba-tiba ponselku berbunyi. Tanda pesan masuk, dan ternyata itu dari Amat. Segera aku membaca pesan darinya.
Amat: “hai Sit, aku boleh nanya nggak?”
Siti: “hai juga, boleh ko, emangnya mau tanya pa?”
Amat: “tapi kamu jawab yang jujur yaah? Kamu sebenarnya udah punya cwo belom?”
Siti: “enggak salah tuh nanyanya? Aku belum punya cwo koq, emangnya ada pa yah jadi nanya gitu?”
Amat: “sama donk, kamu mau nggak jadi cwe aku?”
Siti: “nggak salah tuch kamu ngomong gitu, jangan bercanda ach Mat!”
Amat: “aku serius Sit, jujur dengan seiringnya waktu berlalu aku mulai sayang ma suka sama kamu, apakah kamu memiliki perasaan yang sama senganku Sit?”
Siti: “gimana yah, aku harus jawab gimana?”
Amat: “jawab jujur aja koq!”
Siti: “aku sebenarnya sudah lama sayang ma kamu Mat, tapi aku malu tuk bilang ma kamu karena aku gengsi”
Amat: “jadi, sekarang kita jadian, tanggal 18, bulan September 2011”
Senangnya aku malam ini, tak sia-sia penantianku selama ini. Waktu kian berlalu. Aku semakin sayang sama Amat. Aku merasakan kenyamanan saat aku berada didekatnya. Setiap malam setelah aku belajar, aku tak lupa mengirim SMS padanya. Dan saat mau tidur pun, Amat tak lupa mengucapkan kata “I love you Cimut” padaku. Dan aku langsung membalasnya “I Love You too ayank, I will Love You Always”. Karena sebutan Cimut ialah panggilan sayang dia kepadaku.

Pada bulan Januari-April 2012, dia magang di kota Martapura yang terkenal dengan julukan Kota Intannya. Aku tak pernah curiga dengannya, meski kini aku tak pernah berjumpa dengannya, karena jaraknya jauh. Namun siapa yang tahu? Diam-diam ternyata dia di sana mulai menyukai seorang cewek yang memang dari dulu dia suka. Pada malam rabu 28 Maret 2012, poselku berbunyi. Ternyata dari Amat. Langsung kubaca pesannya.
Amat: “Cimut, age pa nih, Cimut udc maem pa blom? Tapi Cimut jangan lupa shalat ya Cimut?”
Siti: “Cimut abiz shalat isya koq ayank, Cimut dc maem koq, iy Cimut ga lupa Skalat koq ayank, ayank ge pa?”
Amat: “ayank ge bingung Cimut, enggak tau kenapa ayank jadi bingung, tapi yang jelas Cimut jangan marah ya kalo ayank mau jujur ma Cimut?”
Siti: “ya Cimut berusaha nggak marah walau kata-kata yg ayank buat Cimut nangis, ayank mau jujur tentang pa?”
Amat: “sebenarnya Cimut, ayank disini mulai suka ma cwe lain. Ayank juga bingung kenapa rasa seperti ini harus ada, sedangkan ayank sudah punya cwe yg selalu buat ayank tersenyum, Cimut bolehkan ayank punya pacar selain Cimut?”
Siti: “apa ayank?! Apakah Cimut disini kurang perhatian jadi ayank bisa suka ma cwe laen?”
Aku berhenti mengetik keypad ponselku. Dengan perlahan-lahan kumenghela nafas panjang dan air mataku mulai membasahi pipiku. Aku pun melanjutkannya lagi.
“ayank, jika ayank ingin punya kekasih lain selain Cimut, boleh saja. Asalkan kita putus sekarang juga. Karena aku tak ingin seseorang yank ku sayangi mencintai orang lain. Sedangkan aku di sini selalu menunggunya tuk kembali!”
Amat: “maafkan ayank Cimut, ayank enggak bisa mutusin Cimut karena ayank bener-bener sayang sama Cimut. Tapi disisi lain, ayank pun ingin cwe itu jadi milik ayank Cimut.”
Siti: “sudahlah ayank, jika ayank menginginkan dia, oke dengan berat hati Cimut harus pergi meski sulit melupakan seseorang yang kita sayang.”
Amat: “ayank enggak rela liat Cimut dengan orang lain”
Siti: “ayank, meski berat tapi aku nggak ada pilihan lain, makasih semuanya ayank”

Kini, aku terpuruk lemah oleh kenyataan yang kini seakan menyakitiku. Aku tak mengaktifkan ponselku selama satu minggu karena aku ingin melupakannya. Hari-hari berlalu. Aku tak tahu apa yang sedang kupikirkan. Tak beberapa lama, pintu rumahku ada yang mengetuk. Namun, sepertinya kusangat mengenal suara itu.
“Assalamu’alaikum. Siti? Siti?” kata Amat sedikit nyaring di balik pintu.
Aku pun membukakan pintu. “wa’alaikumussalam. Eh, kamu Mat. Ada apa ya datang kesini? Ada keperluan apa ya?” aku sangat bingung kenapa dia datang kemari.
“enggak. Enggak ada apa-apa kok. cuman pengen maen ke rumah kamu aja. Boleh aku masuk rumahmu, Sit?” tanya Amat.
Aku pun mempersilakan dia masuk. “boleh kok. silakan masuk, Mat.”
“Sit, kedatanganku kesini enggak sekedar maen doang kok. ada maksud lain. Aku ingin mengulangi masa-masa bahagiaku saat bersamamu, Sit. Jujur, aku sulit melupakanmu.” Ujar Amat.
“aku enggak salah denger nih? Bukannya dulu alasan kamu mau ngajak putus karena ada cewek yang kamu suka. Kenapa sekarang ngomong ingin balikan lagi? Jangan bercanda ah, Mat!” ucapku.
“iya, aku minta maaf. Rasanya berbeda dekarang, Sit. Apa kamu mau balikan lagi sama aku?” jelas Amat.
“aduh, gimana ya, Mat? Bukannya aku nggak mau, karena saat kamu bilang begitu, sangat-sangat sakit rasanya, Mat”
“yah, nggak papa kok, Sit. Kalo kamu nggak mau, aku paham kok rasanya. Eh, kayaknya aku harus pulang nih, karena besok aku masih magang.” Jelas Amat lagi.
“yah, nggak papa kok, makasih sudah mau maen ke rumah aku. Hati-hati di jalan ya?” kataku.

Aku bingung harus jawab apa. Meski aku masih sayang, tapi dia seenaknya bilang begitu padaku.ya, aku berfikir apa salahnya jika memberi harapan yang kedua kalinya. Malamnya, aku langsung SMS dia.
Siti: “malem, maaf neh ganggu waktu kamu bilang soal yang tadi sore, pa kamu serius bilang gitu?”
Amat: “iya. Aku serius koq. Kenapa salahkan aku ngomong gitu?”
Siti: “enggak koq. Ya, gimana ya, aku bingung. Apa aku harus beri kesempatan kamu lagi? Tapi rasa ini nggak bisa bohong, aku masih sayang kamu. Apa salahnya jika mengulang semuanya dari awal lagi.”
Amat: “makasih ya kesempatannya. Aku berusaha tuk SETIA ma Cimut dech. Dach larut malam, waktunya Cimut bobo yah? Besok kan Cimut harus school”
Siti: “oke dech ayank”

Malam itu rasanya kebahagiaan yang lama hilang kini kembali lagi. Tapi, aku berharap aku takkan kehilangannya. Namun, apakah ini hanya sekedar sandiwara cinta belaka padaku? Setahun berlalu bersamanya. Saat aku masuk ke sekolah SMA, awalnya belum terasa perubahan darinya. Hingga kusadari dia berubah. Dan 1 bulan 2 hari setelah ulang tahunku kemarin 2013, dirinya tidak ada kabar. Entah kemana dia. Aku benar-benar risau, hingga ku tak bisa memejamkan mata ini, karena kutakut kehilangannya lagi. Hingga kenyataan yang harus menjawab risauku. Malam yang dingin seakan menampakkan perasaan hatiku yang mulai pudar, rasa sayang karena dia hilang tanpa kabar. Hingga suatu hari bunyi ponselku ternyata ada number baru yang memanggil. Aku bingung akhirnya aku angkat, dan terdengar suara dirinya.
“sayangku yang tercinta, maafkanlah aku sudah lama tak memberimu kabar. Sepertinya hubungan kita harus putus. Cukup sampe disini kisah kita. Kuharap, kau bahagia dengan lain.” Belum kumenjawab, ternyata sudah terputus.
Saat kumendengar kata-katanya bagiku seperti pisau yang sudah menyayat hatiku. Oh Tuhan, sebesar inikah dosaku hingga orang yang kusayang haru pergi lagi? Kini hanya tinggal kenangan manis saat bersamamu.

Malam ini begitu kelam. Terlalu pekat seperti hatiku yang sedang kelabu. Kesedihan yang tak kunjung usai selalu menyelimuti. Teringat akan kenangan yang dulu pernah buatku bahagia. Tapi kini semua tinggal kenangan. Tak ada lagi canda tawa. Sekarang ku hanya sendiri melewati hari-hari tanpamu. Terbiasa bersama untuk melewati hari dengan segala keadaan. Adakah kau merasakan perasaan yang sama dengan perasaanku saat ini, Mat? Namun kuyakini bahwa kamu adalah memori tak terlupakan. Terima kasih cinta dan sayang yang pernah kau titipkan padaku. Biarlah akan tetap kujaga di sepanjang sisa hayatku.
Namun, aku sadar. Kini, ternyata saat kusedih, masih ada keluargaku yang selalu menyayangiku. Kini ku akan melupakanmu karena kau dan aku hanya tinggal kenangan. Dan aku berusaha menjadi yang terbaik dan aku yakin bahwa aku bisa meraih cita-citaku meski masa lalu yang pernah membuat semangat hidupku redup. Aku tanpamu, aku yakin aku bisa.


Tragedi Cinta

Posted by Unknown on 20.05


Novel Kisah Cinta Sedih
Selvi memandang dari jendela kamar dan melamun berharap pelangi muncul setelah hujan lebat. Dari arah jendela Selvi melihat seorang pria berteduh di depan rumahnya. Ia masih memperhatikan pria itu dengan sebuah tas gitar yang ia lindungi lebih berharga darinya. Akhirnya hatinya ibah dan keluar dari rumah dengan sebuah payung. Ia mendekati pria itu dan membuka pintu gerbang. “Masuk yuk, daripada kehujanan.” tawar Selvi. “Yakin ga’ papa!!” ujar pria itu sopan. “Serius. Di rumah ini aku tinggal sendiri. Ayo!!!”. Pria itu memarkirkan motornya di halaman rumah Selvi yang sederhana. Kemudian Selvi mengajaknya duduk teras rumahnya. Selvi mengambilkan sebuah handuk kering untuk mengeringkan sisa-sisa hujan untuk pria itu.

Namun pria itu lebih memilih membersihkan gitarnya daripada dirinya. Selvi hanya tersenyum memperhatikan tingkah pria berkulit putih dan bermata sipit tersebut. “Kok gitarnya dulu yang di keringkan. Bukannya kamu??” “Iya ga’ papa. Ini nyawa pertamaku. Jadi penting juga!” “Emang gitar itu buat apa??” “Saya Thomas. Saya seorang gitaris band amatiran namanya Superband.” “Wah pantesan. Dengar-dengar seorang pemusik menganggap alat musik sebagai nyawanya. Aku pikir tadinya cuma rumor dan ternyata benar!” “Hehe. Gitulah. .. Emang kamu bisa main alat musik juga?” “Hm..” Selvi terdiam menatap gitar pria tersebut. “Sedikit bisa main piano, dulu sempat les tapi sekarang udah bodoh kali, tapi kalau gitar emang ga’ bisa. Pengen belajar tapi ga’ ada waktu, sibuk untuk kuliah.” “Oo gitu… Emangnya kamu kuliah dimana?” “STIKOM dekat sini. Bukan asli dari kota ini. Rumah ini kontrak, Jangan heran kalau aku tinggal sendiri di rumah ini!” “Hahaha,, gitu…!”

Selvi menawarkan secangkir teh hangat kepada pria itu. Thomas tersanjung dengan kebaikan gadis itu. Hujan mulai reda. Thomas segera ke café tempat ia bekerja dan pamit kepada Selvi. Selvi senang berkenalan dengan pria itu. “Terima kasih tempat buat aku berteduh, jasa kamu pasti aku balas kelak” “Idih… Pemusik emang romantis kata-katanya. Hmm… bagaimana kalau kamu ajarin aku main gitar!!” “Benar… dengan senang hati aku mau ajarin kamu. Kalau aku sempat pasti aku ajarin kamu.” “Baiklah kalau begitu!”. Perkenalan itu menjadi awal kedekatan mereka.

Thomas benar-benar menemui Selvi untuk mengajarkan Selvi bermain gitar dari nol hingga mulai menarik petikan nada dari gitar klasik yang dipinjamkan oleh Thomas. Selvi mulai menyukai musik sejak itu. Ia selalu menantikan guru les gitar barunya tersebut setiap kesempatan waktu yang ada. Setelah latihan beberapa kali, Thomas juga melihat sebuah potensi besar dari suara yang dimiliki oleh Selvi. Kebetulan vocalis di bandnya memutuskan mundur untuk mencari peluang kerja yang lebih baik. Selvi sempat ragu. Namun karena dorongan yang diberikan Thomas membuat ia berani menyatakan dirinya bersedia. Ternyata, pilihan Thomas kepada Selvi tidak salah. Band mereka mulai banyak menarik minat café-café untuk memberikan porsi konser kepada mereka.

Selvi mulai giat menjadi vocalis dan membuat kuliahnya terbengkalai. Ada hal lain yang ia sembunyikan dalam kebersamaan bandnya. Ia mulai jatuh cinta pada Thomas. Namun Thomas selalu menegaskan kepada seluruh tim untuk menggapai cita-cita mereka dahulu menjadi band sukses ketimpang mengurusi urusan pribadi mereka termasuk cinta. Kebesaran nama band mereka belum cukup untuk membuat band tersebut masuk dalam dapur rekaman. Beberapa kali di tolak oleh pengusaha rekaman da membuat Thomas putus asa. Disaat itulah Selvi selalu memberi dorongan. Cinta antara mereka tak dapat disembunyikan. Sejak itu mereka menjadi sepasang kekasih. Seiring mimpi mereka menjadi band sukses, diikuti kisah cinta mereka yang begitu indah. Mereka mengubah nama bandnya menjadi APPLE. Dengan tambahan dua orang yang awalnya hanya bertiga. Kini mereka berjumlah lima orang termasuk Selvi, Thomas, Gerry, Nita dan Hendra. Dua anggota baru adalah dua bersaudara Nita dan Hendra yang mempunyai kemampuan biola (Nita) dan piano (Hendra). Mereka menginginkan band mereka sukses dan saat itu juga ada audisi konser di kota mereka.

Gerry dan Thomas adalah sahabat dekat yang selalu bersama sejak kecil. Namun Gerry memiliki kebiasaan buruk sehingga memiliki beberapa musuh yang selalu datang untuk mengajaknya berkelahi. Ketika itu Gerri berdebat dengan salah satu anggota band yang terlihat iri dengan kesuksesan band Apple.

Selvi mulai mahir menciptakan lagu dengan gitar. Ia mulai sering bolos kuliah. Ia rela melakukan semua itu demi cita-cita dan mimpinya bersama sang kekasih. Hubungan mereka begitu dekat dan sulit untuk dipisahkan.

Band merekan tiba untuk melakukan audisi dan lolos ke final yang bersaing dengan band yang saat itu membuat keributan dengan Gerry. Mereka telah siap di hari final dan saat itu Selvi sedang ujian di kuliahnya. Ia memutuskan berangkat sendiri dengan taksi menuju tempat audisi setelah ujian usai. Sedangkan Thomas dan Gerry pergi bersama begitu juga Nita dan Hendra. Sesampai disana Selvi, Nita dan Hendra menunggu Thomas dan Gerry. Sedangkan band mereka sebentar lagi audisi. Selvi menghubungi Thomas dan Gerry namun tak dapat di hubungi. Mereka mulai cemas dan akhirnya Gerri menghubungi Selvi. Gerry mengatakan kalau mereka ada suatu urusan dan menyuruh Selvi untuk melakukan audisinya bertiga. Sekarang mereka bertiga berjuang untuk band mereka.

Audisi berakhir dan Selvi membawa keberhasilan. Selvi menghubungi Gerry. “Gerry, kita juara. Kita bisa jadi band dapur rekaman.” “Selamat ya. Sel, Thomas kritis. Dia dirawat di rumah sakit. Ayo, cepatan ke sini.” “Kamu ga’ bercandakan Ger?” “Ngga’, cepatan kesini.” Selvi mulai cemas dan gelisah. Sesampai di rumah sakit ia menemui Gerry dengan luka di kepalanya. Di UGD dia melihat Thomas terbaring dengan alat bantu pernafasan. Ia menerobos ruang itu dan berteriak keras. Suster dan dokter memisahkan gadis itu. Selvi bertanya kepada Gerry. “Kenapa bisa begini?” “Maafkan aku Sel. Ini salah aku. Andai aku tidak buat keributan, dia tak akan seperti ini. Dia tertusuk pisau saat dia menolong aku dari perkelahian itu.” Kemudian dokter keluar dari ruang UGD dan mengatakan pasien telah meninggal. Selvi menerobos pintu UGD dan berteriak sekeras-kerasnya. “Thom, jangan tinggalkan aku.”

Cinta mereka berakhir sebagai kenangan. Selvi tak bisa melupakan kenangan mereka berdua. Ia melihat gitar yang diberikan Thomas sebagai bagian hidup Thomas yang tersisa. Selvi memetik gitar dan akhirnya menciptakan sebuah lagu yang indah. Kemudian Selvi mempunyai semangat untuk bernyanyi. Saat itu band mereka menyanyikan lagu yang dibuat Selvi. Selvi mulai membuka kata-kata terakhirnya, “Lagu ini aku persembahkan untuk orang yang ku cintai yang telah pergi untuk selamanya.” Seorang pengusaha jatuh cinta pada lagu itu dan membuat band mereka sukses. Usai konser Selvi pulang karena kelelahan. Saat teman-temannya datang ke rumah Selvi mereka menemui Selvi dengan tetesan darah dan selembar lirik lagu untuk persembahan terakhir hidupnya. Lagu tersebut kemudian sukses dan menyisakan pilu yang amat dalam.

  • RSS
  • Delicious
  • Digg
  • Facebook
  • Twitter
  • Linkedin

Search Site