![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiIIdhynLYPwJ5KFmxentGms3V42eunw1PfGDLqodLIFb74H-aiBnXXbqJB1ZvMOMxYSJd91JfJMfjWhUTd2RAUHbR2Dfj8QjqZ2tnOAw8dB65F1NlHyJQFhnRJT24YtUc_I9OmattGD19C/s320/burung-merpati-putih.jpg)
Merpati Putih
Karya
eki prastyo
Siang
itu asap tebal hitam mengepul, menggunung, merangkak ke atas perlahan demi
perlahan berasal dari ban mobil bekas yang di bakar. Teriakan-teriakan
menggelora menggunakan toa yang bersumber dari mulut seseorang kordinator aksi,
menghentak dada pejalan kaki yang melintas sambil memandanginya.
Rudi
adalah salah seorang aktivis kampus ternama di Indonesia dia mahasiswa sem 5
program studi teknik mesin dia nyaris tak pernah mengenal cinta. Berbadan tegap
dan gagah. Dalam dirinya hanyalah bagaimana menyuarakan sebuah aspirasi ketika
negara ini di luar dari koridor yang seharusnya.
“hai
rud” sebuah tepukan dari belakang yang mengagetkan.
“Hai
wan” sapa rudi.
Iwan
adalah sahabat karib rudi dia mengenal rudi sejak di bangku sekolah menengah
pertama. Sifat rudi yang begitu keras sudah tak asing lagi bagi iwan. Sejak
awal mengenal rudi, pertengkaran kecil dan hebat sering terjadi. Maklum sifat
rudi yang keras dan tidak mau mengalah menjadi faktor utama yang kini menjadi
sahabat karib tersebut. Namun sifat iwan yang berbeda 360 derajat dengan rudi
membuat persahabatan mereka saling melengkapi. Sifat iwan yang lebih tenang dan
santai dan anti pergerakan.
“Bagaimana
demo tadi rud ? berhasilkah bertemu bapak gubernur ?” tanya iwan.
“Gagal
aku wan, penjagaan brigade polisi itu begitu kuat dan sulit tuk di tembus”
jawab rudi sambil menyeka keringat di lehernya menggunakan lap sapu tangan.
“Kasian
sekali kamu rud..rudd teriak teriak tapi aspirasimu tidak dengar hahaha” ejek iwan.
“Biar
saja, biar aku tegakan KEADILAN di negeri ini !!” jawab rudi dengan latang dan
dengan nada jengkel.
“Hahaha..omonganmu
iku koyo sing wes bener bae dirimu iku rud” iwan terbahak-bahak.
“Oya rud mau aku kenalkan dengan cewek tidak ?
dia anak diksatrasia dia anaknya baik rud manis, putih dan senyumnya itu loh
setiap laki-laki yang melihatnya pasti jatuh tersungkur” tanya iwan sambil
mengangkat-angkat alis tebalnya.
“Buat
kamu saja, aku lebih senang dengan statusku yang single, bebas dan tanpa aturan
ataupun kekangan. Aku tak suka di atur aku tak suka di kekang !!” jawab rudi
“ohh
yowiiss jangan nyesell yoo..” sambil pergi meninggalkan rudi sendiri.
***
“aduhh..”
tiba-tiba kepala sinta terbentur buku.
Sinta
adalah mahasiswi satu universitas yang sama dengan iwan dan juga berteman baik
dengannya. Mahasiswi yang sedang menempuh program studi diksatrasia ini tergolong
pintar, cantik dan juga romantis.
“Maaf
mba.. maaf maaf” sambil merapihkan buku yang berjatuhan. seorang laki-laki
penjaga perpustakaan meminta maaf.
“ohh
iyah gak papa kok mas, oyah mas tau di mana buku tentang antologi puisi ??”
tanya sinta.
“Ada
di rak no 3 ‘kesusateraan’ mbak” jawab seseorang penjaga perpustakaan.
“oke
terima kasih mas” ucap sinta.
Di pilih dan di lihatnya satu persatu buku.
“hmm aku fikir ini buku yang aku cari” fikir sinta.
Sambil
di pegangnya buku itu di dada dan bergegas ke arah kursi. Satu persatu secarik
kertas demi secari kertas di buka di lihat dan di bacanya.
Sayapmu telah
patah ketika kau hendak mengarungi separuh perjalananmu lagi.
Aku tak melihat,
namun aku merasakan.
Aku diam bukan
berarti aku tak berfikir.
Ceritakanlah,
aku setia mendengarkanmu.
Aku ada untuk
sebuah nyawa. Ajari aku tentang esensi cinta.
Cinta yang tak
pupus terkisis oleh masa.
Aku akan
mengingat pesanmu yang kemarin.
Terima kasih kau
telah mengjariku bahwa cinta adalah bagian terindah dari cerita apapun.
-Ardi
satrianugroho
“bagus
sekali kata-katanya. Akan aku pinjam buku ini dan membacanya di rumah” berkata
sinta dalam hati.
Bergegas
sinta menuju lantai bawah untuk mimenjam buku kepada staff kampus yang bertugas
pada bagian peminjaman.
“ini
mbak bukunya”
“terima
kasih” jawab sinta.
Ketika
hendak keluar dari perpustakaan tiba-tiba “gedubrak” sinta ditabrak rudi yang
saat itu sedang terburu-buru mencari buku refernsi buku untuk kuliah dan buku
sintapun tercecer di lantai. Rudi tidak perduli dan bergegas melanjutkan masuk
ke dalam perpustakaan untuk mencari buku.
“hei
kamu !! isshhh !! sudah nabrak main pergi begitu saja. ” bentak sinta sambil
merapihkan buku yang berantakan di lantai dan sintapun bergegas pergi meninggalkan
perpustakaan.
***
Di
kantin kampus rudi bertemu dengan iwan.
“Hai
wan. Ada yang ingin gw ceritakan”dengan memasang wajah yang serius.
“ada
apa rud ? mau demo di mana lagi emangnya ?” tanya iwan sambil smsan.
“bukan
wan tapi ini soal wanita yang gw tabrak di depan perpustakaan kampus. Dia
begitu cantik, putih dan tinggi. Dia benar-benar wanita cantik yang pernah gw
liat wan. Sayang, gw gak sempet kenalan
dengannya karna gw buru-buru mencari buku refernsi Mata Kuliahnya pak yogi
dosen killer tuh” jawab rudi dengan perasaan yang penuh penyesalan.
“oyah?
Yang benar ?” tanya iwan
“iyah
wan bbee...”
Tiba-tiba
omongan rudi terpotong dari kejauhan perlahan demi perlahan. Seorang wanita
menghamipiri tempat duduk iwan dan rudi ternyata itu adalah sinta.
“hai
wan ? ada apa memanggilku kemari ” sinta bertanya kepada iwan.
“hai
sin ?? duduk dululah aku ingin mengenalkanmu kepada lelaki yang sering aku
ceritakan itu loh namaya rudi” jawab rudi.
“kamu
!! kamu yang menabrakku kemarin sore di depan perpustakaan kan ? jadi kamu yang
namanya Rudi ?!” tanya sinta sambil berapi-api. mimik wajah kesalnya sudah tak
tertahankan lagi.
Dengan
perasaan yang amat bersalah dan malu Rudi menyembunyikan wajahnya di balik
telapak tangannya.
“Iiiiyyaaahh..mbaakk
saya mintaa maaf” ucap rudi sambil menjulurkan tangan kanannya.
“maaf
! maaf!..gak bisa. Sudah nabrak langsung kabur ajah lagi” bentak sinta.
“hei..heii ada apa ini ? ternyata kalian sudah
saling mengenal ?? tanya iwan memotong percakapan mereka berdua.
“ini
temanmu wan, sudah menabraku dia langsung pergi begitu saja tidak membantuku
merapihkan buku yang aku pinjam di perpus” jawab sinta sambil memalingkan muka.
“sudah
sudah kalian berdua kan sudah mahasiswa bukan anak SMA lagi dan kalian sudah
dewasa semua ayoo saling memaafkan. Toh itu juga di luar dari kesengajaan” ucap
iwan.
“baiklah
aku akan memaafkan dan buat lo rud awas ya kalo melakukannya sekali lagi !”
ancam sinta.
“terima
kasih nyonya cantik J” ucap rudi.
Mereka
bertigapun berbincang-bincang hingga rudi dan sinta berkawan baik berkat iwan
***
Lama
kelamaan menjalin sebuah pertemanan dan kedekatan yang mereka jalin berdua
timbulah rasa suka antara rudi dan sinta. Bahkan kedekatan mereka tegambar
seperti sepasang merpati putih.
(kriiingggggg...krinnggg)
tiba tiba suara handphone sinta berbunyi.
Sinta
: “hallo rud, ada apa ?”
Rudi
: “akhir pekan ini kamu ada kesibukan
sin ?”
Sinta
: “akhir pekan ini aku gak ada
kesibukan rud, kenapa ?”
Rudi : “Aku ingin mengajakmu, ke suatu tempat
yang romantis mau ?
Sinta : “ohh okeh”
Rudi : “sampai bertemu di akhir pekan”
Sinta : “Sampai bertemu juga J”
(tutututtttt..tututttt)
***
Akhir
pekan yang di nanti-nanti akhrinya tiba juga. di malam yang indah di bawah
ribuan kerlap-kerlip bintang. Dengan pemandangan kolam renang di depan mata
telanjang. Satu tempat makan khusus telah tertera bacaan “reserved” yang telah
di pesan jauh-jauh hari oleh rudi. Hingga akhirnya mereka berdua tiba dan duduk
secara romantis. Saling bertatapan wajah, berpegangan-tangan. Makanan yang
lezat dan nikmat yang di sajikan terasa tak berarti ketika sepasang muda-mudi
bermadu kasih.
“sinta
? peganglah satu merpati putih betina ini. dan aku akan memegang merpati jantan
ini
Marilah
kita sama-sama menerbangkannya” pinta rudi.
Sepasang
merpati putih yang ia beli sore hari kemarin, ingin ia jadikan sebagai saksi
dalam malam mereka berjanji.
“baiklah”
dengan nada lembut sinta berucap.
Sepasang
merpati itupun terbang bebas di angkasa, tanpa ada halangan dan rintangan yang
berarti.
“mau
kah kamu menjadi pacarku sin ?” tanya rudi dengan degup jantung yang berdetak.
“tentu
saja aku mau menjadi pacarmu” jawab sinta.
Selesai.
*Cerpen perdana karya Penulis
0 komentar:
Posting Komentar